Rabu, 28 September 2011

hujatan dosa


Dalam gelap aku termenung. Terjebak ke dalam pikiranku yang kalut. Tak tahu arah ku berjalan. Tak ada ruang tuk ku gerak. Tersudut. Terhimpit. Terjepit. Sesak, menggumpal dan terkumpul di dada. Ingin aku teriak. Ingin aku menangis. Tapi aku semakin tersiksa.
         
Teriakan-teriakan tak bernyawa terus menghujamiku. Menusuk relung jiwaku. Melempar raga ini pada setiap kenangan yang tlah lalu. Mempertanyakan tingkahku yang tak bermoral. Meminta pertanggungjawabanku. Menghujat langkah kakiku yang tak sesuai nurani. Menagik janjiku yang dengan mudah ku ucap. Terus dan berlanjut tanpa jeda. Tak heti-hentinya suara bengis itu mengorek, mengupas, menguliti setiap celaku.

          Ingin aku berontak. Ingin aku balik menghujam. Namun aku sadar, aku memang keliru. Menjalani hari tanpa kuinsyafi sama sekali. Menyelami waktu hanya tuk cari suka sesaat. Berlayar tanpa henti bersama nafsu. Arungi samudra yang berujung sengsara. Sungguh nista diriku yang kelam nan fakir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung jangan lupa kunjungi blog ini lagi.
Tinggalkan komentar, please,,,!!!